Kispen
Episod Dua (Akhir)
Ahhh...bulan tidak pernah mungkir memancarkan sinarnya kepada gelap malam dan cempaka juga tidak hilang wanginya walau digetus dari tangkai dan diselit ke rambut ikal mayang. Namun kehidupan tetap terasa sendu kerana pelengkapnya sudah tiada, dia yang sudah hilang. Pram!
Pulasan masak berwarna merah
Makan berdua di anjung bistari
Darah di tangan tampak berdarah
Darah di hati kubalut sendiri!
******************************
Tiba-tiba salji berguguran dari langit mencium cermin kaca. Bunyi ribut yang mula kedengaran merembeskan titis air mengocak sunyi yang semakin bermaharajalela...sunyi...hanya yang kedengaran adalah degup jantung dan desus nafas tanda ada kehidupan yang kembali ke alam nyata.
Nona rupawan berkerudung cantik
Kerudung cantik dari Bengawan
Malam sunyi membilang detik
Tanda bulan jatuh ke riba…
Cerita penuhnya di sini
beautifully written :) i always envy people with talent with words, keep it up :)
ReplyDeletefiziskandarz, im more envy when i enter your blog, your journey is awesome..indeed!
Deleteaku komen nanti bila feel menghayati sudah mari...
ReplyDeleteOk tq...much appreciate!
Delete